Jumat, 12 Desember 2014

opini dan analisis 5w 1h


Di salah satu hard news Kompas Kamis (27/9/2012) di halaman pertama dengan judul Kecelakaan Diduga akibat "Human Error", leadnya adalah KMP Bahuga Jaya, kapal roll on roll off atao roro milik PT Atosim Lampung Pelayaran, tenggelam setelah bertabrakan dengan kapal tanker MT Norgas Cathinka pada Rabu (26/9) pukul 04.50. Penyebab pasti kecelakaan masih diselidiki, tetapi dugaan sementara akibat kesalahan manusia (human error).
Di alinea keduanya, "Penyebab kecelakaan tentu saja diselidiki pihak berwajib dan Mahkamah Pelayaran. Namun, saya pribadi menilai ada human error, kesalahan manusia, dalam peristiwwa ini," ujar Direktur Pelabuhan PT Angkutan, Sungai, Danau, dan Penyeberangan Indonesia Ferry, Prasetiyo Bakti Utomo, Rabu.
Berikut analisis 5w 1h:
What - KMP Bahuga Jaya, kapal roll on roll off atao roro milik PT Atosim Lampung Pelayaran
Why – tenggelam setelah bertabrakan dengan kapal tanker MT Norgas Cathinka
When – Rabu (26/9) pukul 04.50
Where – Tidak diungkapkan tetapi menunjukkan lokasi penyeberangan Merak – Bakaheuni, Banten-Lampung.
Why – Kalimat kedua di LEAD berisi jawaban atas pertanyaan yang timbul di benak pembaca tentang kata TENGGELAM.
Who – Pihak berwajib dan Mahkamah Pelayaran; Direktur Pelabuhan PT Angkutan, Sungai, Danau dan Penyeberangan Indonesia Ferry yang bernama Prasetiyo Bakti Utomo.
How – Penyebab kecelakaan akan dibahas lebih lanjut ditulisan ini atau dibiarkan saja.
When – Rabu.

Minggu, 24 Maret 2013

siklus akuntansi


Siklus Akuntansi

Siklus akuntansi adalah suatu proses penyediaan laporan keuangan perusahaan untuk suatu periode waktu tertentu. Siklus ini dimulai dari terjadinya transaksi, sampai penyiapan laporan keuangan pada akhir suatu periode.

1. TRANSAKSI
Transaksi usaha adalah kejadian yang dapat mempengaruhi posisi keuangan dari suatu badan usaha dan juga sebagai hal yang handal/wajar untuk dicatat. Transaksi ini biasanya dibuktikan dengan adanya dokumen. Sebagai contoh transaksi yang dapat terjadi dalam suatu perusahaan adalah: pembayaran rekening telepon bulanan, pembelian barang dagangan secara kredit, pembelian tanah dan gedung, dan lain sebagainya.
Suatu transaksi tertentu dapat menimbulkan peristiwa atau keadaan yang mengakibatkan transaksi lainnya. Misalnya, pembelian barang dagangan secara kredit akan disusul dengan transaksi lainnya, yaitu pembayaran kepada kreditor.

2. PEMBUATAN BUKTI ASLI.
Sebagaimana disebutkan diatas transaksi yang terjadi biasanya dibuktikan dengan adanya dokumen. Suatu transaksi baru dikatakan sah atau benar bila didukung oleh bukti- bukti yang sah, akan tetapi harus pula disadari bahwa ada transaksi-transaksi yang tidak mempunyai bukti secara tertulis, misalnya pencurian barang dagangan. Transaksi ini merupakan transaksi yang bersifat luar biasa. Semua transaksi baik yang terjadi secara rutin atau tidak merupakan bahan untuk menyusun laporan keuangan dengan jalan mencatat dan mengolah transaksi itu lebih lanjut.
Bukti-bukti asli yang dapat mendukung setiap terjadinya transaksinya transaksi antara lain :
  • Kwitansi
Kwitansi merupakan bukti bahwa seseorang atau badan hukum telah
menerima sejumlah uang tunai.
  • Faktur Penjualan atau Pembelian
Setiap penjualan secara kredit memerlukan bukti yang disebut faktur. Bagi si
penjual faktur tersebut merupakan faktur penjualan sebaliknya faktur yang
dikirimkan kepada sipembeli merupakan faktur pembelian.
  • Bukti-bukti lain
Disamping kwitansi dan faktur terdapat bukti lain, misalnya: nota-nota dari
Bank (nota debet atau nota kredit) , serta bukti pengirirnan atau penerimaan barang.

3. PENCATATAN DALAM BUKU HARIAN (JURNAL).
Transaksi dicatat pertama kali yang disebut Buku Harian (Jurnal). Jurnal adalah suatu catatan kronologis dari transaksi entitas. Sebagaimana di tunjukkan oleh nama-nma kolom, jurnal memberikan informasi berikut:
  • Tanggal, merupakan hal yang sangat penting karena memungkinkan kapan terjadinya transaksi
  • Nama perkiraan.
  • Kolom debet, menunjukkan jumlah yang didebet
  • Kolom kredit, menunjukkan jumlah yang dikredit.

4. PENCATATAN BUKU BESAR DAN BUKU TAMBAHAN.
a. Buku Besar (Ledger)
Untuk memudahkan menyusun informasi yang akan diberikan kepada pihak-pihak yang memerlukannya terutama pimpinan perusahaan rnaka perkiraan-perkiraan yang sudah dihimpun didalam buku harian tersebut harus pula dipisah-pisahkan atau digolongkan menurut jenisnya. Menggolongkan perkiraan menurut jenis perkiraan tersebut dinamakan menyusun buku besar besar itu merupakan penggolongan perkiraan menurut jenisnya.
Jumlah buku besar yang dimiliki perusahaan tergantung pada banyaknya jenis perkiraan yang ditimbulkan oleh transaksi-transaksi perusahaan tersebut, karena masing-masing jenis besarnya sendiri- sendiri.
Judul kolom yang mengidentifikasikan perkiraan buku besar menampilkan:
Tanggal, Kolom item, Kolom debet, berisi jumlah yang didebet, dan Kolom kredit, berisi jumlah yang dikredit.
Pemindah bukuan perkiraan memiliki buku berarti memindahkan jumlah dari jurnal kedalam perkiraan yang sesuai dalam buku besar. Debet dalam jurnal dipindahkan sebagai debet dibuku besar, dan kredit dalam jurnal dipindahkan sebagai kredit dalam buku besar.

b. Buku Tambahan (Sub Ledger)
Beberapa perkiraan memerlukan penjelasan secara terperinci untuk mendukung pas-pas Neraca dan Perhitungan Laba-Rugi. Pada perkiraan piutang diperlukan penjelasan kepada siapa kita berpiutang (nama langganan) dan berapa saldo masing-masing langganan. Pada perkiraan hutang diperlukan penjelasan kepada siapa kita berhutang (nama kreditur) dan berapa saldo masing-masing kreditur.
Untuk mengetahui perubahan saldo dari tiap-tiap langganan/ kreditur dibukalah perkiraan untuk tiap langganan/kreditur. Kumpulan yang dari terpisah perkiraan ini disebut buku besar tambahan (buku tambahan) . Perkiraan masing-masing langganan yang membentuk buku besar tambahan disebut buku besar langganan (buku besar piutang). Demikian juga perkiraan masing-masing kreditor yang membentuk buku besar tambahan disebut buku besar kreditor (buku besar hutang).erkiraan piutang dalam buku besar umum merupakan ikhtisar dari perkiraan-perkiraan buku besar tambahan, sehingga perkiraan piutang itu disebut perkiraan kontrol (Controlling accounts) yang mengontrol buku besar piutang. Demikian juga halnya dengan perkiraan hutang. Sumber pencatatan buku tambahan adalah dari buku controlling (perincian) piutang dan hutang tahun lalu dan transaksi.

5. NERACA LAJUR
Setelah seluruh transaksi selama periode dibukukan di buku besar, dihitung. Setiap saldo masing-masing perkiraan dapat perkiraan akan memiliki saldo debet, kredit, atau nol. Neraca saldo adalah suatu daftar dari saldo-saldo perkiraan ini, dan karenanya menunjukkan apakah total debet sama dengan total kredit. Jadi suatu neraca saldo merupakan suatu alat untuk mengecek atas kecermatan pencatatan dan pembukuan. Dalam neraca saldo terdapat hampir semua perkiraan pendapatan dan beban perusahaan. Dikatakan hampir semua, karena masih ada pendapatan dan beban yang mempunyai pengaruh lebih dari satu periode akuntansi. Itulah sebabnya neraca ini disebut dengan neraca saldo yang belum disesuaikan. Untuk itu diperlukan jurnal penyesuaian.
Jurnal penyesuaian adalah ayat jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk menempatkan pendapatan pada periode dimana pendapatan tersebut dihasilkan dan beban pada periode dimana beban itu terjadi. Jurnal penyesuaian akan membuat pengukuran laba periode tersebut lebih akurat dan memperbaharui perkiraan Aktiva dan Kewajiban sehingga memiliki nilai sisa yang tepat bagi laporan keuangan. Dengan kata lain, melalui jurnal penyesuaian dapat ditimbulkan perkiraan yang tidak kelihatan.
Perkiraan-perkiraan yang memerlukan penyesuaian antara lain ialah:
  1. Biaya-biaya yang masih harus dibayar
  2. Pendapatan yang masih harus diterirna
  3. Biaya-biaya yang dibayar lebih dahulu
  4. Pendapatan yang diterima lebih dahulu
  5. Penyusutan bangunan, mesin-mesin dan lain-lain
  6. Pemakaian perlengkapan (office supplies dan store supplies)
  7. Kemungkinan piutang tidak dapat tertagih
  8. Persediaan Barang dagangan.

6. LAPORAN KEUANGAN
Cara penyiapan laporan keuangan yang terbaik adalah mempersiapkan laporan laba rugi terlebih dahulu, disusul dengan laporan perubahan posisi keuangan dan terakhir adalah neraca. Elemen penting yang harus ada dalam laporan keuangan adalah: nama perusahaan, nama laporan, tanggal atau periode yang dicakup laporan, rangka laporan tersebut.
  • Laporan laba rugi mencerminkan laba bersih atau kerugian bersih yang diperoleh dengan mengurangkan beban dari pendapatan. Karena pendapatan dan beban juga merupakan perkiraan Laporan Perubahan Posisi Keuangan, maka selisih antara pendapatan dan beban tersebut (laba/kerugian bersih) akan dipindahkan kedalam Laporan Perubahan Posisi Keuangan.
  • Modal adalah dalam neraca, jadi nilai sisa akhir dalam Laporan Perubahan Posisi Keuangan akan dipindahkan kedalam neraca. Nilai ini merupakan elemen keseimbangan yang paling akhir dalam neraca.

7. JURNAL PENUTUP
Jurnal Penutup ialah ayat jurnal yang memindahkan nilai sisa pendapatan, beban, dan pengambilan pribadi dari masing-masing perkiraan ke dalam perkiraan modal. Pendapatan yang akan menambah modal pemilik dan beban serta pengambilan pribadi akan mengurangi modal pemilik. Pada saat ayat penutup dipindah bukukan maka perkiraan modal akan menyerap dampak dari nilai sisa perkiraan sementara tersebut. Walau demikian, pendapatan dan beban akan dipindahkan terlebih dahulu kedalam perkiraan yang bernama Ikhtisar Laba Rugi, yang akan mengumpulkan jumlah total debet dari seluruh jumlah beban dan total kredit dari seluruh jumlah pendapatan pada periode tersebut. Perkiraan Ikhtisar lata rugi merupakan suatu "tempat penyimpanan" sementara yang akan digunakan pada proses penutupan. Kemudian nilai sisa dari Ikhtisar laba rugi tersebut akan dipindahkan kedalam modal. Langkah-langkah penutupan perkiraan suatu perusahaan adalah sebagai berikut:
  • Mendebet setiap perkiraan Pendapatan sebesar nilai sisa kreditnya. Mengkredit Ikhtisar laba rugi sebesar jumlah total pendapatan. Ayat jurnal ini memindahkan jumlah total pendapatan kedalam sisi kredit dari Ikhtisar laba rugi.
  • Mengkredit setiap perkiraan beban sebesar nilai sisa debetnya. Mendebet Ikhtisar laba rugi sebesar jumlah total beban. Ayat jurnal ini memindahkan jumlah total beban ke dalam sisi debet dari Ikhtisar laba rugi.
  • Mendebet Ikhtisar laba rugi sebesar nilai sisa kreditnya dan mengkredit perkiraan modal.
  • Mengkredit perkiraan Pengambilan Pribadi sebesar nilai sisa debetnya. Mendebet perkiraan modal pemilik perusahaan.

8. NERACA SALDO SETELAH PENUTUPAN.
Siklus akuntansi akan berakhir dengan neraca saldo setelah penutupan. Neraca saldo setelah penutupan adalah pengujian terakhir mengenai ketepatan penjurnalan dan pemindah bukuan ayat jurnal penyesuaian dan penutupan. Seperti halnya neraca saldo yang terdapat pada awal pembuatan neraca lajur, neraca saldo setelah penutupan adalah daftar seluruh perkiraan dengan nilai sisanya. Langkah ini dilakukan untuk meyakinkan bahwa buku besar berada pada posisi yang seimbang untuk memulai periode akuntansi berikutnya. Neraca saldo setelah penutupan diberi tanggal perakhir periode akuntansi dimana laporan tersebut dibuat.
Isi perkiraan Neraca adalah nilai sisa akhir dari daftar permanen yaitu perkiraan neraca: aktiva, kewajiban dan modal. Didalamnya tidak termasuk perkiraan sementara, seperti perkiraan pendapatan, beban atau pengambilan pribadi, karena nilai sisa perkiraan tersebut telah ditutup.

Dari Penjelasan-Penjelasan di atas, apabila digambarkan, siklus akuntansi dapat dinyatakan sebagai berikut:





Gambar: Diagram Siklus Akuntansi

Sumber:

Printer Sharing


Cara sharing printer


1. klik start



2. pilih "run"




3. ketik "cmd"



4. maka akan muncul gambar



5. ketik ip adress kmputer milik teman anda misal pada gambar di atas dan klik enter
maka akan muncul gambar












6. kemudian klik start pilih "kontrol panel"



7. kemudian pilih "printers and other hardware"














8. kemudian pilih "printers and faxes"



9. pilih "add printers"
10.maka akan muncul "add printer wizard"



11.klik "next"
12.maka akan muncul pilihan "local or network ptinter"
pilih "a network printer,or printer attached to another computer"



13.klik "next"
14.maka akan muncul "specify a printer"
pilih "browse for a printer"
















15.setelah itu muncul "browse for printer"
pilih salah satu printer yang ada misal pada gambar



16.klik "next" maka muncul



17.setelah itu muncul pilihan "default printer"
pilih "yes"







18.setelah itu muncul "completing add the printer wizard"
klik "finish"




Cara Sharing Printer di LAN
Sharing printer adalah berbagi printer atau satu printer digunakan oleh beberapa komputer sekaligus, Syaratnya, komputer-komputer yang terhubung tersebut harus dalam satu jaringan yang sama. Sharing printer ini pastinya sangat berguna. Contohnya penggunaan printer bersama di kantor atau juga berguna jika anda membuka tempat fotokopi atau percetakan dimana jumlah komputer anda lebih banyak dari jumlah printer yang anda miliki.
Untuk jenis printer sendiri, tidak masalah mengenai apa jenis printer yang anda gunakan, selama printer yang bersangkutan terinstal di komputer anda dan terpasang secara langsung dengan kabel USB (Universal Serial Bus) atau kabel printer jenis lainnya.
Sebelum anda melakukan sharing printer, anda harus memastikan terlebih dahulu beberapa hal, seperti apakah printer anda telah terhubung ke jaringan atau belum – serta mengaktifkan terlebih dahulu opsi sharing printer yang ada kartu jaringan. Berikut langkah-langkahnya.
Menghubungkan Printer ke Jaringan
Langkah pertama untuk melakukan sharing printer di jaringan LAN adalah :
- Dari Start Menu kemudian buka ‘Control Panel’
- Pilih opsi ‘Printer and Faxes’
- Klik kanan pada space kosong (masih di area ‘Printer and Faxes’) lalu klik ‘Add a printer’
Cara Sharing Printer di Jaringan LAN
- Berikutnya akan tampil ‘Add Printer wizard’, kemudian klik ‘Next’
- Klik opsi ‘A network printer, or a printer attached to another computer’, kemudian klik ‘Next’.
Memilih Network Attached Printer
- Berikutnya anda harus mengisikan spesifikasi printer yang ingin anda hubungkan, seperti memasukkan URL jika anda akan menghubungkannya pada printer di interner atau pada jaringan kantor/rumahan, lalu klik ‘Next’
- Terakhir, inputkan nama printer di jaringan anda
Mengaktifkan Sharing Printer di Kartu Jaringan
- Dari Start Menu kemudian buka ‘Control Panel’
- Pilih ‘Network Connections’
- Klik kanan pada ikon ‘Local Area Connection’ lalu pilih ‘Properties’
- Pada tab General, Pilih dan centang opsi ‘File and Printer Sharing for Microsoft Network’ Kemudian Klik ‘OK’
Mengaktifkan File Printer Sharing di LAN
Mengeset Sharing Printer Supaya Aktif
Setelah langkah-langkah di atas dijalankan, maka kini saatnya anda men-set sharing printer. Berikut langkah-langkahnya :
- Klik Start Menu kemudian pilih Control Panel
- Pilih ‘Printer and Faxes’, klik kanan lalu pilih Properties
- Klik tab ‘Sharing’ kemudian pilih ‘Share this printer’. Cara lain yang lebih cepat adalah dengan meng-klik kanan ikon printer kemudian klik ‘Sharing’.
- Jika anda memiliki lebih dari satu printer, anda dapat memberi nama printer anda di kotak isian ‘Share name’. Dengan memberi nama atau mengganti nama printer di kotak isian ini, nama printer anda di komputer tidak akan berubah. Pengubahan ini hanya berpengaruh pada nama printer di jaringan saja.
Enabling Printer Sharing Mode
- Tersedia juga tombol ‘Additional Drivers’ jika printer anda akan di-share dengan komputer lain yang menggunakan Windows dengan versi yang berbeda dan anda harus menginstalkan driver tambahan. Setelah anda mengklik tombol ‘Additional Drivers’, maka pilih (centang) driver yang ingin anda instal. Kemudian anda akan diminta untuk menginstal driver tambahan dan setelah itu klik ‘Ok’.
- Jika telah selesai, kemudian klik ‘OK’
- Jika di ikon printer anda ada gambar tangan, itu artinya printer anda telah berhasil di-share.
Membatalkan Sharing Printer
Jika suatu saat Anda ingin untuk membatalkan sharing printer yang ada di rumah/kantor Anda karena suatu alasan tertentu, jangan khawatir, hal itu sangat mudah untuk dilakukan. Untuk mengembalikan printer ke keadaan semula (tidak di-share), Lakukan langkah-lagnkah berikut
- Klik kanan pada printer yang telah anda share lalu pilih ‘Properties’
- Klik tab ‘Sharing’, kemudian pilih opsi ‘Do not share this printer’.
Disabling Printer Sharing Mode
- Jika printer sudah tidak lagi di-share, otomatis gambar tangan yang ada di ikon printer anda pun akan hilang





Selasa, 29 Januari 2013

Kabel UTP

Pengertian dan Fungsi Kabel UTP

Kabel UTP
Untuk memahami fungsi kabel UTP maka lebih baik kita membahas dahulu tentang apa itu pengertian kabel UTP atau kepanjangannya Unshielded twisted-pair. Kabel UTP adalah jenis kabel yang terbuat dari bahan penghantar tembaga, memiliki isolasi dari plastik dan terbungkus oleh bahan isolasi yang mampu melindungi dari api dan kerusakan fisik.

Kabel UTP terdiri dari empat pasang inti kabel yang saling berbelit yang masing-masing pasang memiliki kode warna berbeda. Kabel UTP tidak memiliki pelindung dari interferensi elektromagnetik, namun jenis kabel ini banyak digunakan karena harga yang relatif murah dan fungsinya yang memang sudah sesuai dengan standar yang diharapkan.

Fungsi kabel UTP yaitu digunakan sebagai kabel jaringan LAN (Local Area Network) pada sistem jaringan komputer, dan biasanya kabel UTP mempunyai impedansi kurang lebih 100 ohm, serta dibagi menjadi beberapa kategori berdasarkan kemampuannya sebagai penghantar data.

Dalam pemakaian sehari-hari, kabel UTP sudah sangat baik digunakan sebagai kabel jaringan komputer misalnya dalam kegunaan ruang kantor atau dalam sistem jaringan suatu perusahaan. Mengenai beberapa kelemahan dan kekurangan kabel UTP yang tidak tahan terhadap medan elektromagnetik dan kerusakan benturan benda keras, masih bisa diatasi dengan memasang pelindung luar misalnya seperti pipa plastik.